Jumat, 24 November 2017

kontrol ultrasonography (USG)


Hamil adalah momen besar dalam kehidupan seseorang wanita. Karenanya, dapat dipahami apabila ia berupaya menjaga serta melindungi kehamilannya sebaik-baiknya. Dari mulai konsumsi makanan bergizi, beristirahat yang cukup, teratur kontrol ke bidan atau dokter, termasuk juga lakukan kontrol dengan alat mutakhir bernama ultrasonografi (USG).

Apakah itu kontrol dengan usg adalah satu diantara langkah kontrol organ badan dengan gelombang nada berfrekwensi tinggi. Gelombang nada ini lalu diarahkan kedalam badan dengan alat ultrasonografi. Pada intinya, prinsip USG itu sama juga dengan tehnologi deteksi kapal selam yang gunakan sonar.
Sesungguhnya, seandainya bisa memantulkan gelombang nada frekuensi tinggi, tiap-tiap organ pada badan bisa di check dengan USG. Umpamanya jantung, hati, kantung empedu, pankreas, ginjal, kandung kemih, serta rahim. Tetapi bagaimanapun juga, tetaplah ada organ spesifik yang diisi rongga udara hingga kurang dapat memantulkan gelombang nada berfrekwensi tinggi. Organ yang disebut umpamanya paru, lambung, serta usus. Organ-organ berikut yang tidak bisa di check dengan USG.

USG bisa mendeteksi beragam kelainan, seperti pembengkakan atau penyusutan organ dengan detil. Dari mulai tumor berdiameter 5 mm, batu pada kandung empedu maupun ginjal, bahkan juga hingga nanah pada organ pada badan. Tidak cuma itu, USG juga ampuh untuk mendeteksi ada cairan atau perdarahan maupun kebocoran dalam organ pada badan. Dalam perubahan tehnologi paling akhir, USG bahkan juga dipakai jadi tuntunan dalam lakukan biopsi (pengambilan jaringan) didalam organ badan kita.

Satu diantara peranan kontrol dengan ultrasonography (USG) adalah untuk lihat kehamilan. Kontrol kehamilan dengan USG sendiri dibagi dalam 3 bagian. Pada kontrol trimester pertama, di check peluang ada ancaman keguguran. " Ancamannya beberapa macam, diantaranya kehamilan tidak berkembang, kehamilan diluar kandungan, kehamilan dengan mola (hamil anggur), perdarahan dibalik calon ari-ari, dsb.
Untuk ibu hamil, USG umumnya dipakai untuk mengambil keputusan usia kehamilan, letak ari-ari, serta type kelamin janin. USG juga umum dipakai untuk mendeteksi kelainan dalam kandungan seperti kista indung telur, maupun tumor. Karenanya, baiknya kontrol dengan USG dikerjakan oleh beberapa ibu hamil paling sedikit 2 x selama hidup kehamilan. Ini karna, dengan USG, bisa diawasi kondisi bayi, seperti pergerakan janin

Pada trimester pertama, kontrol USG akan menolong meyakinkan ada-tidaknya detak jantung janin. " Kita dapat juga saksikan kelainan beda, umpamanya bayi kembar. Kembar juga dapat dibagi-bagi, apakah kembar dengan sekat atau kembar siam. Jadi, kita dapat ambillah aksi mulai sejak awal. " Juga, deteksi ada kelainan bentuk kepala. " Ada lho, janin yang tulang kepalanya tidak terjadi. "

Pada trimester pertama dapat juga di ketahui ketebalan tengkuk (nuchal translucency) untuk mendeteksi down sindrom. " Bila ketebalan tengkuk rata-rata pada kehamilan 14 minggu diatas 2, 5 ­ 3 mm, kita mesti lakukan kontrol kromosom dengan amniosintesis. "

Pada trimester ke-2, USG juga akan menolong lihat bentuk jantung serta system saraf pusat (SSP). " Ada tidak kelainan di otak, kelainan hidrosephalus, kelainan katarak pada bola mata, kelainan rongga jantung seperti jantung bocor, dsb. " Skrining pada jantung di kenal jadi kontrol 4 chamber view (pandangan 4 ruang).

Pada kontrol trimester ke-2 ini dapat juga diliat ada-tidaknya kelainan tulang belakang, mencakup celah pada tulang belakang (spina bifida). " Awal trimester ke-2 dapat juga memastikan ada bibir sumbing,

Pada trimester ke-3, kita dapat lihat kelainan janin yang terkait dengan persalinan. " Umpamanya, apakah tali pusat melekat pada plasenta dengan baik. Juga kelainan beda, seperti ari-ari dibawah atau janin terlilit tali pusat, dsb. "
Yang pasti, USG adalah alat basic seseorang dokter kandungan, sama seperti stetoskop untuk dokter umum. " Sekurang-kurangnya, dengan USG juga akan ketahuan, apakah janin yang di kandung kembar, janin hidup atau tidak. "

Pergerakan ini berbentuk pergerakan menggeliat, serta ini juga akan mulai tampak mulai sejak umur kehamilan 8-10 minggu. Sedang pergerakan tangan diawali pada umur kehamilan 14-16 minggu yang juga akan dirasa si ibu pada umur kehamilan 20 minggu. Pada umur kehamilan 20 minggu, USG dapat juga memonitor beragam pergerakan janin seperti memegang, mengepal, buka tangan, kunyah, menghisap jempol, maupun melihat. Sesaat pada umur kehamilan 26 minggu, USG bisa memonitor pergerakan bernafas, serta pada umur kehamilan 35 minggu, janin telah dapat merespon pada sinar.

Tanpa ada dampak samping
Tetapi, tidak sedikit ibu yang kuatir melakukan kontrol dengan USG. Ada berita burung yang mengatakan, USG dapat mengakibatkan keguguran. ''Padahal kontrol USG tidak dapat dibuktikan bisa tingkatkan resiko keguguran,

Demikian sebaliknya, kontrol dengan usg kehamilan malah bisa memberi beberapa faedah, diantaranya mendeteksi kelainan anatomis pada organ secara cepat serta akurat. Perihal ini pula yang sangat mungkin dokter untuk berencana kontrol kelanjutan yang lebih terukur, hingga diagnosis yang tentu bisa dikerjakan lebih awal. Begitu, saat ada pasien alami satu problem atau kelainan, dapat dikerjakan perawatan lebih awal. Masa pengobatan juga jadi lebih cepat.

Berlainan dengan kontrol rontgen yang memakai cahaya tembus serta bisa menyebabkan kelainan pada jaringan badan karna radiasinya, kontrol USG tidak menyebabkan resikonya yang beresiko untuk ibu serta janin. Riset yang dikerjakan beberapa peneliti dari King Edward Memorial Hospital, Australia, tunjukkan, USG akan tidak memengaruhi tumbuh kembang fisik serta otak bayi waktu mereka masuk umur balita. Riset ini sendiri sudah dikerjakan mulai sejak 10 th. waktu lalu, serta melibatkan 2. 700 anak balita bersama ibunya.

Pantas juga dicatat, kontrol dengan USG juga tidak menyebabkan rasa sakit untuk pasien serta tidak membutuhkan persiapan spesial. Tetapi, spesial untuk kontrol kantung empedu, memanglah butuh puasa sekurangnya delapan jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar